Tuesday, January 29, 2008

Sunday, January 27, 2008

CYBER ADVENTURE

FLY N GONE

Saturday, January 26, 2008

Film Dok. Buruh gendong & Jogja Kota Intelektual

Wallpaper Swyrl


Ball

Ball Gold

Pin TaLianet

Wallpaper TaLianet





Pinisi

KUJANG GOLD

Arjuna?!


( Ceita versi lain dari negri awut-awutan )


Dunia semakin aneh…

Berak atau kencing pun harus bayar

Orang-orang kini berbicara dengan telepati

Gelombang-gelombang aneh berhamburan di langit

Gatot kaca yang harus cukur kumis karena dianggap tua

Sayapnya yang diamputasi dan bulunya dijadikan isi bantal

Ketampanan Leonardo Decaprio mulai populer

Arjuna merasa tersaingi dan harus menyingkir

Teka-teki batik dan ukiran rumit di mahkotanya yang tak tepecahkan

Bikin bosan dan kuno

Tak ada lagi anak panah yang tersisa untuk membuktikan kejantanannya

Bahkan tusukan kerisnya pun tidak sanggup menghentikan laju BMW

Sinta pujaan hatinya kini berpaling pada Toming Tse

Meninggalkan selusin kebaya dan melati kering

Tontonan baru layar biru beredar dimana-mana

Orang-orang sibuk cari pasangan dan nyari lagi

Keris berkarat tidak pantas untuk mas kawin

Bahkan buat assesories saja malah bikin gatal pinggang

Tapi terlalu lama di simpan semakin lapuk juga

Arjuana semakin terpojok

Ritual nyuci keris tiap malam jumat

Kini dijalani sendiri sambil membayangkan Sinta

dililit kebaya ketat dan bergumal di atas serakan melati

dibalik kaca Arjuna meratap

Arjuna pasrah pada kenyataan dan memajang dirinya di etalase

Ternyata bukan Arjuna saja yang melacurkan dirinya

Semar, Hanoman dan yang lainnya pun ikut nampang di kaca-kaca etalase

Yogyakarta, 24 Mei 2007

KOMUNIKASI

PENDAHULUAN

Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).

DEFINISI

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.

Beberapa definisi komunikasi adalah:

1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).

2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981).

4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)

5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).

TUJUAN KOMUNIKASI

Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:

1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu

2. Mempengaruhi perilaku seseorang

3. Mengungkapkan perasaan

4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain

5. Berhubungan dengan orang lain

6. Menyelesaian sebuah masalah

7. Mencapai sebuah tujuan

8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

PROSES KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :

Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi

Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.

Materi pesan dapat berupa :

a. Informasi

b. Ajakan

c. Rencana kerja

d. Pertanyaan dan sebagainya

2. Simbol/ isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak

Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

DASAR KOMUNIKASI

Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: Niat, Minat, Pandangan, Lekat, Libat.

Niat menyangkut :

l Apa yang akan disampaikan

l Siapa sasarannya

l Apa yang akan dicapai

l Kapan akan disampaikan

Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:

· Faktor obyektif : merupakan rangsang yang kita terima

· Faktor subyektif : merupakan faktor yang menyangkut diri si penerima stimulus

Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran, menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka pikir seseorang.

Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.

Libat, merupakan keterlibatan panca indera sebanyak-banyaknya.

JENIS KOMUNIKASI

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok

Jenis komunikasi terdiri dari:

1. Komunikasi verbal dengan kata-kata

2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh

1. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;

a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.

b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.

d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.

e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.

Yang termasuk komunikasi non verbal :

a. Ekspresi wajah

Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.

b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya

c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.

d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.

e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.

f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress

BENTUK KOMUNIKASI

Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :

1. Bentuk Komunikasi berdasarkan

a. Komunikasi langsung

Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.

Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.

A--------àß-----------B

b. Komunikasi tidak langsung

Tempat Sampah

Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.

Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya

2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :

a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.

Komunikasi masa yang baik harus :

Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele

Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami

Bentuk gambar yang baik

Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)

b. Komunikasi kelompok

Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.

Perawat----- ® ¬ ------Pengunjung puskesmas

c. Komunikasi perorangan.

Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.

Perawat----- ® ¬ ------Pasien

3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :

  1. Komunikasi satu arah

Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.

A ------------------® B

b. Komunikasi timbal balik.

Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik

HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Hambatan dari Proses Komunikasi

· Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

· Hambatan dalam penyandian/simbol

Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

· Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.

· Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima

· Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

· Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik.

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima

4. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.


KESIMPULAN

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi adalah suatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar sebagai berikut; niat, minat, pandangan, lekat, libat. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa ada hambatan yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima dan umpan balik serta hambatan fisik dan psikologis.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan komunikasi perorangan. Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan terbagi atas; komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.


KEPUSTAKAAN

Ann Marriner,Tomey, Guide to Nursing management and Leadership, Mosby year book Inc 1996

Elaine.L.Monica, Kepemimpinan dan Management Keperawatan ,pendekatan berdasarkan pengalaman, Penerbit buku kedokteran EGC 1998

Roger. B. Ellis Robert,J Gates and Neil kenwarthy, Interpersonal communication in Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone, 1995

"Kedokteran juga ternyata pada tahu....he"

Non Verbal Communication



Merupakan Transmisi pesan tanpa menggunakan kata2
contoh:dengan menggunakan isyarat gerakan tangan,mata dll.
Didalam suatu organisasi Nonverbal Communication kebanyakan bersumber dari bagaimana orang berpakaian,cara mereka menggunakan waktu dan kebiasaan dimana mereka menggunakan ruang.

Gaya Berpakaian : Komunikasi dengan apa yang terlihat.
Cara berpakaian adalah penting sebagai kendaraan dalam berkomunikasi,seseorang yang cakap dalam bekerja/profesional mengkomunikasikan hal yang pasti mengenai dirinya melalui cara berpakaian mereka.

Time : The Waiting Game
Hal penting lain dalam berkomunikasi Nonverbal yaitu Penggunaan waktu, seseorang dengan status posisi yang tinggi dibanyak organisasi mengkomunikasikan suatu ide dimana waktu mereka lebih berharga daripada yang lain, biasanya semakin lama kita menunggu seseorang semakin tinggi posisi status orang tersebut dalam perusahaan.

Penggunaan Ruang
Penggunaan ruang merupakan hal penting,dalam sebuah organisasi posisi status yang tinggi memiliki meja kantor dan ruangan kantor yang lebih luas daripada status posisi yang rendah. Tidak hanya karena luas ruang yang mencerminkan status namun juga bagaiamana ruang tersebut diadakan/diciptakan. Penggunaan ruang juga mengandung nilai simbol didalam mengkomunikasikan sesuatu mengenai interaksi grup
Contoh: Seseorang yang ada didepan meja persegi panjang yang disusun berhadap hadapan biasanya adalah pemimpin grup.

Perbedaan Komunikasi Antar Individu
Perbedaan perbedaan dalam berkomunikasi berdasar pada gaya perseorangan, gender, kenegaraan.
Gaya berkomunikasi perseorangan adalah cara konsisten seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.
6 gaya Komunikasi yang paling umum:
The Noble: Noble menggunakan sedikit kata untuk menyampaikan pesan, langsung kedasar masalah.
The Socratic: Ini merupakan gaya yang berhati hati dalam membuat keputusan dan suka sekali menjalani proses diskusi yang lama.
The Reflective: Individu ini memberi perhatian terhadap aspek interpersonal komunikasi tidak suka beradu argumen thd yang lain dan merupakan pendengar yang baik.

The Magistrates: Seorang Magistrates adalah bergaya campuran dari Noble dan Socratic. Magistrates memberitahu apa yang mereka pikirkan dan membuat suatu hal dengan detail, lebih suka mendapat superioritas untuk mendominasi diskusi.
The Candidate: Campuran dari Socratic dan Reflective mereka lebih tenang dan suportif dan juga suka menganalisa dan berdiskusi.
The Senator: Individu yang mengembangkan Noble dan Reflective. Mereka tidak mencampur keduanya namun mereka lebih suka bergerak mundur dan keluar diantara kedua itu sesuai yang dibutuhkan.

Perbedaan Gender dalam berkomunikasi.
Perbedaan dasar antara pria dan wanita adalah Pria lebih suka menekan dan memperkuat status mereka ketika berbicara, Wanita lebih dengan menurunkan statusnya dan mereka lebih memfokuskan untuk membuat koneksi sosial yang positif antara mereka dan yang lain. Perbedaan gaya itulah yang menjelaskan mengapa mereka merespon berbeda terhadap suatu masalah, Pria menganggap wanita “terlalu emosional” sedang wanita menganggap pria “tidak pernah mendengarkan” . Baik pria maupun wanita haruslah saling memahami dalam menghadapi situasi agar tidak terjadi konflik yang merugikan.

Perbedaan antar Budaya
Globalisasi Menuntut untuk memahami perbedaan budaya yang ada, Perbedaan dalam bahasa adalah suatu masalah karena setiap pengartian yang berbeda, perbedaan budaya kadang mempunyai norma dalam pengunaan kata katanya dan juga pengartiannya karena perbedaan bahasa walaupun penulisannya sama akan dapat berbeda arti.

Formal dan informal komunikasi dalam organisasi.

2 dasar komunikasi di Organisasi :
Formal: Pembagian pesan dengan memperhatikan tugas yang resmi dari organisasi.
Informal:Pembagian tugas yang tidak resmi yang ditujukan diluar aktifitas formal perusahaan.
Formal Communication.
Organizational structure: Susunan pembuatan perintah dari hubungan timbalbalik yang ada diantara berbagai macam unit dalam organisasi .
Organizational Chart: Diagram yang menampilkan struktur formal dari perusahaan yang mengindikasikan siapa berkomunikasi dengan siapa.

Downward Communication: Terdiri dari instruksi,arah tujuan dan perintah. Downward communication mengalir dari suatu level ke level lain yang lebih rendah yang perlahan bergerak kebawah menuju dasar.
Upward Communication: Informasi yang bergerak dari level terbawah ke level yang paling tinggi dalam organisasi, pesan yang mengalir mengandung informasi mengenai hal hal yang diperlukan oleh manajer untuk mengerjakan tugas tugasnya.
Horizontal Communication: Pesan yang bergerak kesamping (dilevel organisasi yang sama) mempunyai karakteristik usaha yang berkoordinasi (bekerja sama), Komunikasi horizontal melibatkan orang orang dalam level yang sama maka itu cenderung lebih mudah dan bersahabat walupun konflik bisa saja muncul.

Informal Communication
MUM Effect: Sikap enggan untuk mentransmisikan kabar buruk, menunjukkan salah satu/yang lain dengan tidak mentransmisikan pesan sama sekali atau mendelegasikan pekerjaan pada orang lain.
Snowball Effect: Kecenderungan orang untuk membagi informasi informal kepada siapa mereka bertemu/melakukan kontak.
Tidak seperti formal, jaringan komunikasi informal tersusun dari individual individual yang berbeda level organisasi.

Grapevine: Saluran komunikasi informal organisasi yang berdasar atas pertemanan atau perkenalan.
komunikasi informal bisa membentuk ketidak akuratan fakta yang ada, yang dapat menimbulkan rumor yaitu informasi yang ada sedikit fakta yang ditransmisikan melalui informal channel.
Communicating inside versus outside the organization.
Para eksekutif perusahaan mencoba untuk mempresentasikan hal hal positif kepada publik (dengan memfokuskan pada peluang2) dan lebih suka mengalamatkan ancaman secara internal. Mereka berfikir untuk tidak memenakuti para investor dan penting untuk para karyawan agar siap menghadapi segala ancaman di perusahaan .
Ide ide diatas mendorong adanya strategic communication yaitu pelatihan untuk mempresentasikan perusahaan secara luas, pendengar luar, misal pers. Semakin efektif perusahaan mengatur proses ini semakin baik mereka dapat diterima oleh masyarakat umum dengan memperoleh keuntungan loyalitas konsumen maupun kenaikan pejualan.

seni pantun

ASAL MULA

Numutkeun katerangan anu kantos kakempelkeun ku pribados, nungawitan ngagali sareng ngamumule seni pantun nyaeta dalem Muhidin anu katelah Aria Wiratanu Datar IV bopati Cianjur ka V (1761~1776).

Saparantos dalem Muhjidin pupus kabopatian diteraskeun ku putrana dalem Aria Enoh katelah Aria Wiratanudatar V, nyepeng kalungguhan bopati Cianjur ka VI (1776~1813).

Saleresna dalem Aria Enoh kagungan 17 rai, namung bade dua wae anu bade dipedar didieu, anu aya hubungananana sareng seni mamaos Cianjuran, nyaeta R.Aria Wasitaredja (rai nomer 5), katelah dalem dina widang seni, sareng rai nomer 2 (isteri) jenengan Ny. Rd. Tanjungnagara.

Dalem Aria Enoh (Aria Wiratanudatar V) anu ngulik kana amengan maenpo (silat)anu saterasna turun tumurun dugi ka R.H. Ibrahim, Cikalong kulon, anu saterasna nyiptakeun ameng Cikalongan.

Ari rayina nu ka 5 nyaeta R. Aria Wasitaredja ngulik kana pantun-pantun dongeng raja-raja baheula, oge ngulik kana jejemplangan nyaeta mangrupi

mamaos, anu aya kakaitanana sareng sajarah raja-raja baheula.

Rayi dalem Aria Enoh anu isteri nyaeta Ny. R. Tanjungnagara ditikah ku hiji ulama ti Banten, anu ngarundaykeun putra-putu anu jaranten ulama anu kamashur, diantawisna nyaeta putuna jenengan R. Wiradiredja, patih Cianjur, anu saterasna diangkat janten bopati gelar, R. Aria Prawiradiredja, saparantos ngecagkeun kalungguhanana linggih di Kaum, Cianjur katelah dalem Sepuh, dugi pupusna taun 1834.

Nalika jumeneng anjeunna ngaheuyeuk dayeuh tur nyesepuhan dina kaagamaan, tug dugi ka ayeuna Cianjur kawentar sareng janten babasaan dina tilu hal nyaeta ; Ngaos, Mamaos sareng Maenpo.

Wangsul deui kana mamaos anu katelah Cianjuran, sakumaha anu disebat diluhur nyaeta R. Wasitaredja (dalem Seni) anu teras-terasan ngulik mamaos, harita masih mangrupi papantunan - jejemplangan – dedegungan, anu saterasna ieu ulikan diteraskeun ku kapi putuna (putuna dalem Aria Enoh/Aria Wiratanudatar V) nyaeta aom Hasan (saparatos nyepeng kalungguhan bopati (1834~1862) katelah dalem Aria Kusumahningrat, kaceluk alim sareng sholeh kana agama, ngarundaykeun ulama-ulama di Cianjur.

Sajabina ti sholeh dalem Aria Kusumahningrat, neraskeun ulikan eyangna (R. Wasitaredja) dina widang papantunan-jejemplangan-dedegungan, dina hal ieu seueur pisan kaluarbiasaan dina hal elmu kabatinan sareng elmu kalahiranana, panjang teuing upami dipedar sadayana mah. Numutkeun carios anu turun tumurun, kabiasaan dalem Aria Kusumahningrat upami bade ngadangding hiji lagu jejemplangan, papantunan atanapi dedegungan estu tartib pisan, anjeuna tara lesot tina saum sareng wengina tara petot munajat ka Nu Maha Kawasa, kujalan nyepi diri di pancaniti sababaraha wengi dugika kenging ilham (wallahu alam kumaha), kuseringna anjeunna ngisat diri dipancaniti dugi ka katelah dalem Pancaniti.

Salamina anjeunna tara linggih di kabupaten, kajabi upami aya kaperyogian sareng nepangan geureuha.

Saparantos kenging ilham anjeunna teras lugay tipanyepian ngabujeng tempat panyimpenan gamelan, nu aya dipancaniti, teras nabeuh dugi ka parantosna.

Saparantos reres ngagamelan lajeng anjeunna nyaur rai-raina anu tos biasa ngolah wirahma lagu.

Ari rai-rai anu kamashur ngulik/nyipta lagu papantunan-jejemplangan-dedegungan sareng rarancagan dina rupi-rupi laras, aya tilu nyaeta :

1.R. Ardinegara, 2. R. Habib Kusumaadinegara, 3. R. Suriakusuma.

Dedegungan sareng rarancagan dugika kiwari seueur sareng sering keneh dimamaoskeun, numutkeun para seniman sepuh aya 28 lagu dedegungan ciptaan dalem Pancaniti (pangapunten teu acan kapaluruh).

Dalem Pancaniti upami ngadangding lagu sok nyandak lalakon dina jaman “PAJAJARAN MURBA”, sapertos ;

1. Waktosn Dewi Asri bade nepangan panutanana R. Mundinglaya disisi

walungan Cikoleberes (daerah Bogor ayeuna), anu mana Dewi Asri sateu

acan nepangan R. Mundinglaya sok metik heula kekembangan ti taman

diiring para emban, sanggakeuneun ka R. Mundinglaya.

Ieu lalakon ku dalem Pancaniti disanggi janten lagu “ Mupu Kempang”.

2. Saparantos R. Mundinglaya tepang sareng Dewi Asri, teras sempal

guyon anu akhirna

R. Mundinglaya unjukkan ka Dewi Asri, yen anjeuna nampi timbalan ti

jeng rama nyaeta Prabu Siliwangi, ngemban tugas kedah nyusul kawiati

pikeun ngala Layang Sasakadomas kanggo tumbal nagri Pajajaran.

Lalakon ieu ku dalem Pancaniti disanggi janten lagu “Pangapungan”.

Kacapi anu sok dianggo dina jaman dalem Pancaniti disebat “Guling Putih”, saur dalem Pancaniti ;

Guling Putih mah

Kawatna matak tibelat

Tutup kacapina matak marungkawut

Inangna sok mawa dangiang

Liangna matak ngahudang rasa

Puretna matak nineung

ari kelungna matak kaduyung..!!

Sadayana lagu-lagu dangdingan dalem Pancaniti, saparantos diolah deui ku para saderekna lajeng diwulangkeun ka wargi-wargi landes, istuning rikip pisan ngawulangkeunana, teu kenging bocor kaluar kabupaten, estu kanggo kulawargi kabopatian bae.

Sumber : catetan ; R. Ibrahim Obing, panghulu kapungkur, anu pupus di Tanggeung, Cianjur taun 1942.

katerangan ; R. H. Ipung Prawirasudibja, katua Komisi Sajarah kabupaten

Cianjur, pupus 3 Mei 1970.

******

JAMAN DALEM ARIA PRAWIRADIREJA II (1864 ~ 1910)


Saba’da dalem Pancaniti pupus (1862) kalungguhan bopati diteraskeun ku putrana Aom Alibasah katelah dalem Prawiradiredja II, sok disebat oge dalem Marhum. Dina jaman dalem Aria Prawiradiredja II, kabudayaan dina widang seni tambih majeng sareng jembar,

Kumargi dalem Aria Prawiradiredja II ngala ka rama resep sareng nyaah kana kasenian.

Sajabina tina mamaos, dalem Aria Prawiradiredja ngayakeun pangajaran ngibing dipirig ku gamelan, sesepuhna waktos harita nyaeta R. Ece Madjid, buyutna Aria Wasitaredja, ari nu ngibingna jaman harita sadaya pangreh praja sapertos, patih, para wadana, para camat aya oge sawatara padamel kabupaten, malihan waktos harita mah upami aya wadana atanapi camat anu teu tiasa ngibing kalintang matak aebna.

Dalem Aria Prawiradiredja II kagunganan dua parangkat gamelan rampasan, nyaeta si Arum sareng si Malati. Dalem oge miara hiji “Badaya”, wanoja anu tiasa nyirimpi kanggo nyarengan para pangibing pameget. Sajabani kana ngibing dalem oge seneng sareng mulasara seni Wayang Golek, harita unggal malem Minggu sok aya pagelaran di kabupaten.

Dalang anu sohor jaman harita nyaeta R. Karta ti Warungkondang, anu biasa janten juru kakawenna harita teu aya sanes R. Ece Madjid.

Waktos jaman dalem Aria Prawiradiredja aya tilu inihong dina widang mamaos nyaeta ;

1. R, Djajawiredja

2. Aong Djajalahiman

3. R. Ece Madjid

Asihna dalem ka R. Ece madjid langkung-langkung ka nu sanes, kumargi katiasana dina widang seni langkung onjoy tinu sanes. R. Ece Madjid sajabina anu parantos kasebat tipayun, sajabina tina mamaos, ngacapi, rebab sareng suling anjeuna tiasa oge nabeuh alat musik barat sapertos, gitar, piano sareng biola. R. Ece Madjid sering mintonkeun katiasana midangkeun lagu-lagu dedegungan ku piano.

Kaistimewaanana R. Ece Madjid dina perkawis ngadangding lagu, kanggo kawih atanapi kanggo biantara dalem sok tiasa didadak harita keneh. Ieu kaahlianna nurun ka kapi alo anjeunna di Pasarbarau, Cianjur nyaeta R. Didi.

Dina jaman harita papantunan, jejemplangan sareng dedegungan tambih jembar, namung bae masih diwanti-wanti teu bocor kaluar kabupaten, nya kitu anu diajarna mung wargi-wargi dalem anu lalandes.

Aya paripaos, piring oge sok paketrok sareng pisin, nyakitu deui harita duka naon alatanana dalem bendu pisan ka R. Ece Madjid, dugika sababaraha lamina R. Ece Madjid tara diajak nyarios, tara ditaros ku dalem, anu teu dipikahartos ku R. Ece Madjid naon alatanana, naon kalepatanana ka dalem.

Bakat ku bingung R. Ece Madjid harita lunta ka pakidulan ngabujeng ka R. Nitikusumah anu waktos harita janten wadana Sindangbarang (harita namina Cidamar) kenging sababaraha minggu natamuna di Sindang barang.

Dina taun 1880 pangersa dalem ngersakeun bubujeng (moro) banteng ka pakidulan disarengan ku kapi saderekna R. H. Ibrahim Obing anu harita janten halipah di Sindangbarang, R. H. Ibrahim Obing parantos biasa nyarengan dalem upami bubujeng, margi R.H. Ibrahim Obing kawentar pamatang kahot, sareng kaanggo ku dalem.

R.H. Ibrahim Obing kawentar oge jago maenpo asuhan/murid R. Ibrahim di Cikalong.

Saparantos dalem jengkar moro, dalem katambias teras naek ka hiji pasir anu rada luhur, maksadna milari jalan, eta pasir disebatna Pasir Leuweung Cipondok.

Barang dugika punceur pasir dalem kagagas ninggali kaendahan alam, plung plong matak waas, katinggali laut kidul ombakna pating suruwuk, kasorot cahaya panon poe pating gurilap. Harita dalem ras emut ka R. Ece Madjid, teras dalem nimbalan salah sawios pangiring supados milari R. Ece Madjid, anu diwaler ku R. Ibrahim Obing, yen R. Ece Madjid kaleresan nuju natamu di R. Nitikusumah, di Sindangbarang. Enggalna R. Ece Madjid sumping ngadeuheus dalem di Pasir Leuweung Cipondok.

Barang prok R. Ece Madjid pendak sareng dalem, gapruk dalem ngarangkul ka R. Ece Madjid bari nangis, saterasna saparantos lubar kasono, dalem miwarang ka R. Ece Madjid kanggo ngadamel rumpaka kaendahan alam anu katinggal harita. Kalayan henteu talangke R. Ece Madjid harita keneh

ngagalantang ngebrehkeun kaendahan alam harita.

Rumpaka laut kidul sanggian R. Ece Madjid sadayana aya 27 pada, mung hanjakal teu kapapay laratan sadayana.

*****

Dina hiji waktos dalem Aria Prawiradiredja nampi uleman ti dalem Bandung R. Kusumadilaga, anu katelah dalem Karang Anyar. Dalem Bandung sami-sami seneng kana mamaos. Dalem Cianjur harita angkatna mung disarengan ku R. Ece Madjid, anu biasana sok disarengan kudua panyuling nyaeta pa Rais mun henteu pa Ahim asuhan R. Ece Madjid, anu harita mah masih barujangan.

Sadugina ka Bandung dalem Cianjur ditampi kalayan kabingahan ku dalem Bandung, harita dalem Bandung parantos sasayagian ngempelkeun para ahli mamaos urang Bandung, reres biantara pangwilujeng disambung ku mamaos pangbagea ka tamu, giliran tatamu ngawaler mamaos pangbagea. Dalem Aria Prawiradiredja rada ewed kumargi harita teu nyandak juru suling, lajeng masihan isarat ka R. Ece Madjid, R. Ece Madjid teu talangke lajeng mundut widi ka pribumi bade nambut piano nu aya dikabupaten, saba’da diwidian ku dalem R. Kusumahdilaga, lajeng R. Ece Madjid ngalagukeun lagu-lagu dedegungan nganggo piano.

sadaya hadirin teu aya anu henteu colohok, rehna nembe nguping, lagu-lagu dedegungan dimaenkeun ku piano.

******

Sateucan ngecagkeun kalungguhan bopati dalem Aria Prawiradiredja II, kantos kaselir dianugrahan “Bintang Oranye Nasau” kupamarentah Walanda, anu didugikeun ku Residen di Bandung.

Kuaya kitu dalem Aria Prawiradiredja II kedah angkat ka Bandung kanggo nampi ‘bentang”, harita oge nya kitu mung disarengan ku R. Ece Madjid.

Singkatna barang dugi ka Kersidenan di Bandung, harita tos hempak bara bopati sa-Priangan sareng para tamu kanggo ngawilujengkeun ka dalem Prawiradiredja II, saparantos ngempel sadaya para tatamu, haleuang bopati Bandung biantara dina rumpaka pupuh Dangdanggula, ngawilujengkeun sareng ngiring bingah ka bopati Cianjur.

Reres biantara bopati Bandung, dalem Aria Prawiradiredja II, ngisaratan ka R. Ece Madjid supados ngawaler kana biantarana bopati Bandung.

Lajeng R. Ece Madjid ngadeg teras ngawaler kana biantara pangwilujeng bopati Bandung, kalayan didadak harita keneh. Rengse biantara waleran ger emprak asa kaeundeur gedong kersidenan, malah tuan Residen mah dugika gogodeg, bakat ku kataji.


*****

NYEBARNA MAMAOS KABALAREA


Saparantos dalem Aria Prawiradiredja lungsur tina kalungguhan bupati, kalungguhan bopati diselang ku Patih Demang Natakusumah salami dua taun, dalem Aria Prawiradiredja II pupus dina taun 1920.

Salajengna kalungguhan bopati Cianjur dicepeng ku R. Muharam Wiranatakusumah (1912~1920), anu kawitna camat Cibeureum, Tasikmalaya.

Tingawitan harita mamaos Cianjuran dipiwanoh kubalarea. Harita R. Ece Madjid linggih di Pasarbaru Cianjur, ngawitan ngawulangkeun mamaosna di Pasarbaru, Cianjur ka kandang wargi landes.

Harita anu langsung kawulang ku anjeuna teu aya sanes ;
R. Yasin
R. O. Natanagara
R. Idroes Wiradiredja
R. Muhjidin Wiradibrata
R. Cicih Wiradiredja
R. Encang
R. Ipung Prawirasudibdja
R. Didi, sareng seueur deui anu teu kacatet.

Wuwuh lami, tambih mashurna mamaos Cianjuran, wuwuh seueur anu sarumping ngalap elmu mamaos ka R. Ece Madjid.

Saparantos ngawulang mamaos ka para wargi di Pasarbaru, R. Ece Madjid lajeng ngawulangkeun elmu mamaosna kaluar ti Pasarbaru, Cianjur, nya eta kapara padamel Pakauman, diantawisna ;
R. Muhammad Djuwaeni, panghulu Sukabumi (dina taun 1916 nyanggi kawih “Kentar Ayun”)
R. H. Husen……………., panghulu Bogor
R. Ibrahim Obing (dina taun 1921 nyanggi “Pangkur Madenda”)
R. H. Mahmud, Naib Cisaat (dina taun 1916 nyanggi “Kentar Cisaat”)
R. Kartayaman ……..
R. Mani ………….
R. Dudu ……….
Rais …..
Ahim ….
Ibu Anah, garwa R. Bohari …….., Komis kabupaten
R. Uci Sasnusi, teras ngalih damel ka Bandung
R. Isa …… (Aang Isa)
R. Enti ….., kalipah Cilaku
R. Ondang
R. Cacih Djarkasih, Kaum, Cianjur, harita nembe umur 11 taun, mung henteu lami

kumargi R. Ece Madjidna kabujeng pupus, mung kawulang jejemplangan-papantunan-sareng dedegungan. Saterasna mah R. Cacih Djarkasih ngalap elmu ngacapi ka bapa Askaen tukang kacapi kahot di Cugenang.

Tambih dieu tambih seueur anu ngaguru mamaos Cianjuran ka R. Ece Madjid, sajabina ti ngaguru mamaos oge aya anu ngaguru nyuling, diantawisna Rais sareng Ahim.

Anu ngaguru tambih nambihan kuayana kasumpingan dalem Wiranatakusumah dalem ti Bandung anu harita disarengan ku kalipah Apo, R. Ihot, R. Emung Purawinata, sareng bapa Uce , tukang kacapi ti Sasakgantung, Bandung.

Sadaya rombongan diwulang ku R. Ece Madjid disaksian ku R. Ipung Prawirasudibja.

Bapa Uce saparantos diwulang R. Ece Madjid tambih lami tambih sohor di Bandungna.

Sadaya anu kantos diulang ku R. Ece Madjid, ngawulangkeun deui ka muridna, kitu sareng kitu, dugi ka ieu seni mamaos Cianjuran, sumebar sa Pasundan.

-----===o00===----

SASAKALA PANTUN.

Dina taun 1776 aya hiji jalmi wastana Tjakradiparana, duka timana asalna, eta jalmi, ngababakan di sisi gunung Manangel, Cianjur, karesepna kana papantunan.

Hiji mangsa Tjakradiparana tatapa digunung salami 40 poe, ari masksudna hayang tiasa mantun, dina poe ka 40 Tjakradipirana kadatangan gulang-gulang anu maksudna ngemban timbalan raja, Tjakradipirana kudu ngadeuheus ka karaton.

Gancangna, Tjakradiparana miang ka kakaraton diiringkeun ku gulang-gulang. Sajeroning lalampahan kakaraton Tjakradiparana ngarasa pohara heranna jeung asa sejen panenjo, sabab nyorang jalan anu sakitu resikna, lempeng ngulon, jog anjog kahiji karaton agreng, cahaya lampu anu tinggurilap asa dina pangimpian.

Barang anjog kakaraton gek Tjakradiparana diuk, teu lami ti jero karaton jol kangjeng Raja lajeng ngadawuh, ngabageakeun ka ki Tjakradiparana, lajeng dawuhna ;

“Bagea Tjakradiparana, bener anjeun teh hayang bisa mantun…??”, jung atuh cokot pantunna dikamar..!!.

Jung ki Tjakradiparana kakamar anu dituduhkeun, barang gok kana barang anu disebut pantun teh kacida badag sareng beuratna sagede lisung bangkrung jeung aya kawatan 6 lambar, nya dicandak weh eta anu disebut pantun teh kapayuneun raja.

Pok pangersa Raja ngadawuh ;“Pek maneh geura mantun, tapi ngalalakonna

kudu bukti jeung anu dilalakonkeunana, ayeuna ku kula rek digeroan, Tjiung Wanara tah ieu buktina,

Ayeuna lalakon Lutung Kasarung tah ieu buktina, ayeuna lalakon Mundinglaya tah ieu buktina, ayeuna lalakon Sangkuriang tah ieu buktina. Jeung lamun maneh rek mantun, poma kudu disebut jeung disambat anu baris dilalakonkeunana”, kitu timbalan Raja.

Sangges ki Tjakradiparana apal kana pantun sarta Raja geus ngawidian, Tjakradipurana dipiwirang mulang ku Raja.

Bral ki Tjakradiparana mulang, ari jog kalemburna manehna ngarasa kaget, sabab rea pisan jalma ngagimbung diimahna anu cenah keur hajat 40 poena ki Tjakradiparana maot.

Ti wangkid harita ki Tjakradiparana jadi juru pantun anu kasohor pisan, lila-lila eta bewara kauninga ku dalem ti Cianjur, anu salajengna ki Tjakradiparana kantos disaur dipiwarang mantun di kabupaten.

Pantun jaman harita tara dikawihkeun cara ayeuna, estu mung nyaritakeun lalakon wae.

Wallahu a’lam…

Dongeng ti R. Ipung Prawirasudibdja, Komisi Sajarah Kabupaten Cianjur.

(pupus ; 3 Mei 1970).

Wassalam.