Ada
yang belum tersapu ombak
Masih melekat sinar bintang
Ada
bayang senja tentang benang merah
Yang terapung di samudra
Kan
ku tulis lagi sajak tanpa akhir
Setelah ku tebus mesin tikku di pegadaian
Malam dan siang sama saja
Tidak di
sana
tidak di sini
Simpony itu mengalun dalam tiap detak jantung
Sebuah nama mengalir dalam darah
Mencemari otak dan merajam hati
Sebenarnya ingin ku teriak di kupingmu
Agar kau tahu keadaanku sekarang ini
“Aku mencintaimu, Anjing!”
Letih jantungku untuk berdetak
Seperti tak sanggup lagi menerima sebuah kejutan
Hujan yang telah melunturkan asaku kini belum reda
Mereka yang tuli jelas tak bisa mendengar jerit mulutku yang serak
Bukan berarti tegar melainkan kering sudah air mata ini
Rangkaian bunga yang diletakan orang lewat
Kini mulai menyesakan paru-paru
Cahaya!, jemput aku dalam ketakberdayaan ini
Siap tidak siap apa bedanya ?
Suatu saat kau pasti akan menjumpaiku juga
Mohon dengan saat….!!!
No comments:
Post a Comment